Sejak era reformasi, idiom UKM (Usaha Kecil dan
Menengah) sangat sering dijumpai di berbagai media massa. Istilah tersebut
juga sering menjadi wacana yang hangat dalam berbagai forum seminar. Ibarat
gula, UKM menjadi semacam "komoditas" yang menjanjikan masa depan
yang luar biasa.
Namun, bagaimana sebenarnya nasib UKM? Kalau dilihat dari data di beberapa
lembaga resmi negara, salah satunya dari data Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas), jumlah pengusaha kelas UKM itu mencapai lebih dari 40
jutaan. Jumlah yang sangat banyak. Dan, seandainya satu usaha itu mempekerjakan
dua orang saja, bisa dibayangkan, pengangguran langsung bisa diberantas!
Sayang, jumlah itu hanya hitungan optimis, setidaknya sampai saat ini. Betapa
tidak. Ternyata, dari jumlah tersebut, separuh lebih adalah pengusaha kelas
mikro, atau bahkan kelas supermikro. Yah, itulah kenyataannya. Banyak yang
sudah berkembang, tapi jarang yang kemudian menjadi besar dan mampu jadi usaha
mandiri yang menghidupi banyak orang. Namun, ada juga yang kemudian mampu jadi
usaha yang benar-benar menjadi besar.
Lantas, apa sebenarnya yang membuat "jurang"
perbedaan itu? Barangkali, beberapa tips kecil yang disarikan dari beberapa
pengalaman entrepreneur baik lokal dan internasional ini bisa jadi referensi
agar usaha yang kita jalankan tak sekadar berkelas UKM, alias Usaha Kecil
Melulu tapi bisa jadi Usaha Konglomerasi Mandiri!
1. Mulailah lebih fokus dengan mengatur jadwal yang lebih
tertata
Banyak usaha kecil yang ketika mulai membesar, sang pengusaha
"tergoda" untuk ekspansi ke bidang lain yang kurang sesuai dengan
yang sudah dijalaninya. Ada baiknya, jika ingin mengembangkan usaha lebih
besar, kita fokus terlebih dulu.
Menurut John Kotter (pakar dari sekolah bisnis Harvard Amerika, yang menulis
buku "Leading Change") untuk berubah menjadi besar, sangat diperlukan
perhatian yang terfokus pada usaha yang sudah dijalankan. Dengan fokus, kita
bisa mengatur jadwal dan kegiatan berkait pengembangan usaha dengan lebih
maksimal.
2. Perhatikan kembali hubungan dengan karyawan
Usaha kecil dan usaha besar pasti memengaruhi hubungan
dengan karyawan. Saat kecil, untuk bertatap muka dan bertukar pendapat dengan
karyawan bisa dilakukan dengan mudah untuk mendapatkan hasil maksimal sesuai
tujuan bersama. Namun, saat menjadi besar, tatap muka semacam ini agak sulit
terjadi seiring dengan bertambahnya karyawan. Untuk itu, perlu dibuat sebuah
sistem di mana karyawan tetap merasa diperhatikan dan pemilik usaha pun tetap
bisa menjalin kedekatan sehingga semangat saling dukung demi kemajuan tetap
terjaga.
3. Maksimalkan kemampuan teknologi informasi (TI)
Teknologi informasi telah berkembang demikian pesatnya. Karena itu, bagi
pengusaha yang ingin membesarkan skala usahanya, sudah seharusnya lebih melek
teknologi. Sebab, dengan adanya TI, kita bisa dengan mudah berinteraksi,
berkomunikasi, hingga bertransaksi hingga tingkat global. Untuk itu, pembuatan
website perusahaan juga menjadi syarat mutlak representasi usaha. Tentu, jika
ingin lebih bonafide, penggunaan bahasanya pun harus menggunakan bahasa Inggris
sebagai bahasa internasional.
Alibaba.com salah satu contoh nyata di mana sebuah usaha berbasis web yang
tadinya bukan apa-apa, dengan kemudahan dan kelengkapan yang diberikan, kini
telah membuat Jack Ma - pemiliknya - mampu jadi pengusaha besar.
4. Tingkatkan kemampuan meramal pasar
Salah satu cara pengembangan usaha adalah dengan sebanyak mungkin mengumpulkan
informasi yang berguna untuk pengembangan usaha. Karena, dengan informasi
tersebut, kita bisa "meramalkan" dan bahkan menciptakan tren baru
yang bisa membuat usaha kita makin berkembang. Dengan menganalisis perkembangan
yang terjadi, kita akan lebih menguasai pasar untuk melakukan ekspansi usaha.
5. Dorong karyawan lebih kreatif
Karyawan adalah aset paling berharga. Dengan SDM yang mumpuni, bisa dipastikan
usaha akan lebih mudah berkembang. Karena itu, cobalah membuat suasana usaha
agar karyawan bisa memiliki lebih banyak ide untuk membantu pengembangan usaha
kita.
Beberapa perusahaan yang berkembang sering kali membuat kompetisi
antarkaryawan, misalnya lomba ide pemasaran paling kreatif. Dengan cara-cara
semacam ini, usaha akan lebih memiliki alternatif untuk dikembangkan sesuai
dengan tujuan bersama yang telah disepakati sebelumnya bersama seluruh
karyawan.
6. Cari partner yang bisa mendukung pengembangan usaha
Salah satu upaya membesarkan usaha dengan cepat adalah dengan menjalin
kemitraan, baik yang sifatnya sebagai penanam saham, penggabungan, atau bahkan
akuisisi. Namun, untuk usaha yang masih skala kecil, bisa dimulai dengan
mencari partner usaha yang sevisi agar usaha pun bisa lebih cepat lajunya.
Salah satu bentuk pengembangan usaha secara cepat yang belakangan sering kita
jumpai adalah waralaba. Sebenarnya, bisa dikatakan bahwa konsep waralaba adalah
konsep kemitraan untuk membesarkan usaha. Namun, untuk hal ini, memang diperlukan
banyak persyaratan yang cukup detail agar tidak terjadi masalah di kemudian
hari.
7. Tulis ulang rencana-rencana pemasaran
Usaha kecil bisa menjadi besar salah satunya adalah karena implementasi
pemasaran yang tepat. Menurut Deb Roberts, CEO dari Synapse, salah satu kunci
memahami pasar adalah dengan menguasai 5C, yakni consumer, channel, company,
competition, dan climate. Setelah mengetahui beberapa hal seputar pemasaran,
sudah saatnya kita bergerak dengan rencana-rencana yang matang dan penuh perhitungan.
8. Pelajari masalah dan perbaiki lebih intensif
Saat masih kecil, ketika mulai bergerak maju, pastilah tantangan yang dihadapi
akan lebih besar. Dan, makin besar usaha, makin besar pula masalah yang akan
dihadapi. Buat semua analisis terhadap semua hal tersebut, di sana kita akan
belajar banyak hal untuk menjadikan usaha lebih kuat dan mandiri saat
menghadapi berbagai ujian lain.
9. Perbaiki arus komunikasi
Komunikasi adalah hal paling penting yang bisa membuat usaha kita mandeg, jalan
di tempat, atau bahkan maju pesat. Karena itu, jangan remehkan komunikasi, baik
internal maupun eksternal. Misalnya, saat mendapat pesanan via SMS atau email,
buatlah segera tanggapan yang diperlukan untuk menangani pesanan tersebut.
Sedangkan ke dalam, selalu perhatikan komunikasi antarkaryawan. Adanya
komunikasi dua arah yang intensif akan mendekatkan karyawan dengan perusahaan
sehingga bisa saling dukung guna menggapai impian.
10. Jangan sungkan bertanya, berguru, dan "bercermin"
Ada banyak pengusaha besar yang bisa dijadikan teladan dalam pengembangan
usaha. Karena itu, cobalah masuk ke komunitas-komunitas seperti misalnya KADIN,
HIPMI, atau komunitas pengusaha lainnya. Di sana, selain bisa meluaskan
jaringan, kita bisa mendapat ilmu yang berguna untuk menjadikan usaha kita
maju.
Selamat mempraktikkan kiat-kiat di atas, sesuai dengan
keadaan Anda. Semoga bisa semakin sukses. Salam sukses luar biasa!
Penulis : Tim AndrieWongso.com